http://iyankrahman.blogspot.com/
Mereka menghidupkan amalan Nabi secara menyeluruh yakni Dakwah, Taklim wa Ta’allum, dan Tazkiyyah. Sesuai ayat :
Ya
Tuhan kami, utuslah seorang Rasul ditengah-tengah mereka yang berasal
dari diri mereka sendiri (yang tugasnya) membacakan ayat-ayat Engkau
(DAKWAH), mengajarkan kepada mereka ALKITAB dan ALHIKMAH (Taklim wa
Ta’allum) dan Tazkiyyah (Dzikir Ibadah dan Khidmat), Sesungguhnya
Engkau Maha Gagah dan Maha Bijaksana (AL Baqarah : 129)
Doa
di atas adalah doa Nabi Ibrahim ketika selesai membangun Ka’bah
sehingga mereka katakan : Inilah amalan masjid yang diinginkan Ibrahim
as.
Mereka membagi waktu khuruj dengan tertib sebagai berikut :
4 Jam untuk Dakwah, yang terdiri dari :
2. Jaulah Khususi, yakni jumpa orang perorang sebagaimana kedudukan orang yang didatangi, misalnya : ulama atau umara.
3. Jaulah Taklimi, yakni mereka berkeliling untuk ajak orang kampung duduk di majlis taklim fadhilah amal yang mereka buat.
4. Jaulah Tasykili, yakni mereka datang ke tempat orang yang ada simpati setelah mendengar bayan-bayan (penjelasan) mereka.
5. Jaulah Ushuli, yakni mereka datang kepada orang yang niat keluar bersamaan dengan kepindahan mereka ke kampung lain.
4 Jam mereka gunakan untuk Taklim, yang terdiri dari :
1. Taklim Kitabi
2. Taklim Halaqah Al Quran
3. Taklim Enam Sifat
4. Mudzakarah Adab-Adab Sunah Sehari-hari
5. Taklim Infiradi, yakni membaca buku yang mereka bawa di luar amalan ijtima’i
4 Jam Mereka gunakan untuk Dzikir Ibadah, yang terdiri dari :
1. Sholat berjamaah
2. Sholat-sholat sunnah
3. Dzikir Pagi Petang
4. Sholat Tahajud dan Doa Hidayah dimalam hari
5. Tilawah Al Quran
6. Doa-doa masnunah
4 Jam mereka gunakan untuk Khidmat, yang terdiri dari :
1. Khidmat kepada Amir
2. Khidmat kepada Jemaah
3. Khidmat kepada orang kampung
4. Khidmat kepada diri sendiri
Semuanya
menyita waktu 16 Jam. Sedangkan sisanya digunakan 6 jam untuk tidur
dan 2 jam untuk MCK dan keperluan pribadi lainnya.
Apabila
mereka keluar ikut tertib dengan iktu kepada amalan ijtima’I secara
full, maka biasanya dengan izin Allah mereka mendapat Ishlah setelah
pulang. Bisa jaga shalat berjamaah dan muamalah dan mu’asyarahnya
menjadi lebih baik.
Kegagalan
orang keluar di jalan Allah disebabkan mereka tidak ikut tertib
sehingga tak ada Ishlah dan setelah itu sulit diperbaiki lagi dan jadi
HIJAB bagi manusia lain untuk dapat Hidayah.
3 Perkara yang menyebabkan seorang sukses keluar di jalan Allah :
1. Keluar dengan mentaati Amir
2. Keluar dengan tertib di dalam Ijtimaiyyat
3. Keluar semata karena Allah SWT
Apabila orang keluar dengan 3 hal tersebut maka Allah akan beri kepada mereka 2 perkara :
1. Dicabut sifat binatang dari diri mereka
2. Doa mereka akan dikabulkan sebagaimana doa Nabi-Nabi.
Telah
banyak bukti perubahan yang terjadi pada orang yang keluar di jalan
Allah, mereka yang sebelumnya orang yang rusak agamanya atau sampah
masyarakat. Preman, Koruptor, Bandar Narkoba, Artist Pejabat, Anak
Menteri, Polisi, Tentara, dsb yang sebelumnya jauh dari agama, mereka
kini menjadi Pendakwah, bukan hanya diri mereka baik tapi mereka juga
fikir orang lain untuk menjadi baik.
Sehingga
ketika Amir mereka Syaikh Maulana Muhammad Yusuf Al Kandahlawi Rah A
dikritik orang katanya Jemaah Tabligh hanya Amar Makruf saja tak ada
Nahi mungkar. Maka Beliau katakan : Hadits yang menyebutkan : “Jika
kamu lihat kemungkaran maka ‘Fal Yughayyir’ yakni rubahlah bukan
hancurkanlah maka lihatlah oleh kalian !! Perubahan hidup mereka dari
maksiat kepada taat.
ENAM SIFAT JEMAAH TABLIGH
Yang
menarik dari Enam Sifat Jemaah Tabligh merupakan ciri kas mereka yang
tidak dimiliki oleh Harokah lain. Bahkan Enam Sifat seperti kode untuk
membedakan mereka dengan yang lain. Untuk masuk Negara Israel misalnya
kebanyakan gerakan Islam tidak boleh tetapi Jemaah Tabligh tak bisa
dibendung kehadirannya di Israel karena mereka gunakan Jemaah yang
berasal dari negeri yang ada hubungan Diplomatik dengan Israel yakni
Singpura, Australia, dsb.
Untuk bedakan Jemaah Tabligh atau bukan maka orang Israel uji mereka di Bandara dan Perbatasan dengan SIX POINT / ENAM SIFAT.
Yang
menakjubkan banyak ahli Jemaah mereka yang orang-orang Arab, Yordan,
Yaman yang sebelumnya menganut WAHABI yakni yang tak mau menerima
sesuatu yang tidak ada tuntunan dari AL Quran dan As Sunnah, ketika
salah seorang ditanya kenapa terima Enam Sifat ? Mereka katakan bahwa
Enam Sifat ada dalam Surat Thaha yakni pesan Allah SWT kepada Nabi Musa
as sebelum dakwah kepada Fir’aun, Samiri, Hamman, Baslam, Qorun.
1. Sesungguhnya Aku Allah tiada Tuhan selain Aku maka sembahlah Aku
2. Dirikan Sholat untuk iangat Aku
3. Pergilah kamu dan saudaramu (Harun as) dengan ayat-ayat Ku dan jangan lupa untuk ingat Aku.
4. Berkatalah kepada Firaun dengan lemah lembut
5. Aku pilih engkau untuk diri Ku
6. Pergilah kamu kepada Firaun karena dia telah melampaui batas
ENAM SIFAT
1. Yakin terhadap hakikat kalimah La ilaha illa Allah
2. Shalat Khusyu’ wal Khudu’
3. Ilmu ma’a Dzikir
4. Ikramul Muslimin (Akhlaq terhadap orang Islam dan Adil terhadap orang Kafir seperti ucapan lemah lembut kepada Firaun)
5. Tashhiihunniyah (Amal Semata karena Allah)
6. Dakwah dan Tabligh
Lihatlah tuan-tuan point enam sifat di atas adakah yang ikhtilaf dengan Al Quran dan Hadits.
JEMAAH TABLIGH SELESAIKAN MASALAH UMMAT DENGAN AMALAN MASJID
Dari
Surat Al Baqarah 129 terlihat doa Nabi Ibrahim di Ka’bah / di masjid
memohon amal Nabi yakni : Dakwah, Taklim, dan Tazkiyyah. Hal ini untuk
menghilangkan panyakit asal manusia yakni :
1.
Takut kepada selain Allah karena ketika manusia hadir di dunia
langsung berhubungan dengan kekuatan makhluk, sedangkan Allah
menyempurnakan diri untuk uiji hambaNya.
2.
Hidup dengan cara kebiasaan sendiri, karena untuk atasi keadaan hidup
yang keras mereka usaha bagaimana bisa bertahan sehingga ketika
berhasil maka diyakini sebagai cara hidup yang baik (adat).
3.
Memakai hukum selain yang diturunkan Allah SWT, karena berhasil
mengatasi persoalan hidup, maka dibuatlah menjadi suatu undang-undang.
Amalan Nabi berfungsi untuk :
1. DAKWAH untuk memasukkan Iman Yakin kepada manusia sehingga keluar kebesaran makhluk dan masuk kebesaran Allah SWT.
2. TAKLIM untuk mengenalkan cara hidup anbiyasehingga merubah cara hidup adat menjadi cara hidup secara Sunnah.
3.
TAZKIYAH mensucikan kehidupan manusia dari dosa ketika jumpa dengan
Allah. Di zaman Nabi penzina, pencuri, pemabuk datang kepada hukum
Islam untuk minta disucikan. Sehingga hukum tegak bukan cari pelaku
maksiat tetapi orang datang kepada hukum untuk tazkiyah.
Syaikh Ilyas Rah A katakan amalan masjid / amalan Nabi yakni :
1. Dakwah
2. Taklim wa Ta’allum
3. Dzikir Ibadah
4. Khidmat
4 Penyakit yang menjangkiti Umat :
1. Hubbuddunya (Cinta Dunia)
2. Bodoh dalam agama (Tidak tahu hukum)
3. Maksiat kepada Allah Ijtima’i (bersama-sama)
4. Senang berpecah belah.
Cara Pengobatannya :
1. Jadikan dakwah sebagai maksud hidup umat
2. Taklim wa Ta’allum
3. Dzikir Ibadah (Sholat mencegah Fahsya dan Mungkar)
4. Khidmat kepada orang Islam
PROGRAM JAULAH (Keliling Jumpa Umat/Door to Door)
Jaulah
adalah tulang punggung Dakwah,karena semua anbiya’ mengadakan jaulah /
keliling jumpa manusia. Jaulah merupakan kumpulan usaha / amal Nabi
yang dikerjakan dalam waktu bersamaan, yakni : Dakwah, Taklim, Dzikir
Ibadah, dan Khidmat.
Jaulah dibagi menjadi 2 bagian yakni : Di luar dan di dalam.
Di
dalam masjid hidupkan amalan : Taklim dengan cara taqrir
(menulang-ulang pentingnya amal agama dan kerja agama), Dzikir
dikerjakan oleh seorang atau lebih mudzakir, dan khidmat dikerjakan oleh
seorang atau lebih istiqbal.
Bagian yang di luar : Dalam surat Yasin diceritakan tentang jaulah Habb Annajar dimana beliau disyahidkan saat buat jaulah.
Tatkala Kami utus dua orang (Mutakallim dan Amir) QS Yasin : 14
Maka Kami kuatkan dengan yang ketiga (makmur) QS Yasin : 14
Dan datanglah seseorang dari pinggiran kota dengan tergesa-gesa (Dalil) QS Yasin : 20
Dengan
dalil yang kuat serta adab-adab yang tinggi maka jaulah merupakan
asbab hidayah bagi manusia, banyak orang yang terkesan dengan cara
jaulah ini. Mereka datangi para pemabuk, rumah orang kaya, orang
miskin, orang sakit, orang lapar, dll tak kesan dengan keadaan mad’u
nya.
Adakah cara
dakwah yang lebih haq, lebih hebat dari ini. Suatu cara dakwah yang
sudah teruji di Al Quran menghantarkan Habib Annajar menjadi Mukromin.
Bukan dakwah uji coba !!
Bukan Dakwah Inovasi !!
Tapi Dakwah cara Nabi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar