Minggu, 16 Desember 2012

Tips Membedakan Apakah Bakso Sapi Benar Atau Bakso Babi


Mahalnya daging sapi memicu para penjual bakso mencampur bahan baku pembuat bakso sapi dengan daging babi. Karena harga daging babi lebih murah dari daging sapi. Sekilas bakso babi dan sapi terlihat sama, demikian juga dengan teksturnya. Bagaimana cara membedakannya?
Sebenarnya menyantap daging babi tidak ada masalah dari segi nutrisi. Namun, karena larangan mengonsumsi daging babi untuk masyarakat muslim tentunya mengundang masalah. Apalagi penjual tidak memberi informasi soal jenis daging yang dipakai. Sebagai konsumen sebaiknya lebih cermat.
Beberapa petunjuk ini bisa dipakai untuk acuan saat membeli bakso sapi.
1. Aroma
Daging babi lebih berminyak karenanya jika dibuat bakso akan mengeluarkan aroma lemak yang tajam.

Permukaan bakso juga lebih licin berminyak. Ini juga terlacak untuk jenis bakso daging sapi dengan campuran minyak babi.
2. Warna
Warna bakso babi dan sapi nyaris sama, putih sedikit merah kecokelatan. Tetapi jika dipotong akan terlihat warna daging lebih pucat. Warnanya agak merah muda dan bukan merah kecokelatan seperti daging sapi.
3. Tekstur
Bakso daging babi biasanya teksturnya lebih halus, lembut dan berminyak. Tidak kesat atau nyarus kering seperti bakso daging sapi. Juga tidak ada urat di dalam adonannya. Licin dan bersih.
4. Ukuran
Umumnya bakso daging babi berukuran sedikit lebih besar dari bakso daging sapi. Karena teksturnya lembut cenderung dibuat lebih besar.
5. Harga
Umumnya harga bakso babi lebih murah karena daging babi sebagai bahan utamanya juga lebih murah harganya. Jika bakso daging sapi harganya lebih murah bisa jadi dipakai campuran tepung kanji yang lebih banyak atay campuran daging babi.
Maraknya pemberitaan bakso mengandung daging babi di pasar-pasar di Jakarta membuat Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat melakukan inspeksi. Hari ini, Jumat (14/12), aparat menggelar inspeksi di sejumlah pasar yang ada di Jakarta Barat.

Petugas Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat menggelar inspeksi dengan mobil laboraturium keliling. Setelah berkeliling ke sejumlah pasar, petugas menemukan daging bakso yang dioplos daging babi di beberapa kios pedagang daging bakso di sejumlah pasar di Jakarta Barat.

Kesimpulan itu didapat dari hasil tes menggunakan alat test kid yang dibawa petugas. Beberapa sampel bakso yang diambil dari pedagang positif mengandung daging babi. Daging bakso yang dicampur daging babi ini dijual dalam kemasan berlabel halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Menurut seorang dokter peneliti dari Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, dari sejumlah sampel daging bakso sapi yang diambil beberapa di antaranya positif dioplos dengan daging babi.

Seorang pedagang yang kedapatan menjual daging bakso oplosan mengaku tidak mengetahui bakso yang dia jual oplosan antara daging sapi dan babi. Karena di kemasan bakso tertera label MUI. Petugas menyita semua sampel yang positif telah dioplos dengan daging babi.

Rencananya, petugas Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat akan terus menggelar razia serupa. Ini dilakukan untuk memutus mata rantai perdagangan daging bakso bercampur daging babi. Diduga, pengoplosan ini terjadi karena harga daging sapi melonjak tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar