Kebiasaan mendengarkan
musik MP3, PMP atau iPod dengan menggunakan bantuan headset atau
earphone ternyata mempunyai efek yang negatif untuk telinga dan otak.
Berdasarkan penelitian, efek buruk akan datang jika kita menggunakan
earphone selama lima jam dalam seminggu dengan tingkat volume yang
tinggi.
Penggunaan earphone atau headset memang sangat membantu kita dalam
menikmati musik atau bahkan menelpon. Namun, penggunaan headset dengan
berlebihan justru akan merusak telinga dan kerja otak kita. Berikut efek
negatif headset atau earphone untuk kesehatan tubuh.
1. Kerusakan permanen pada telinga.
Hal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban
suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga.
Biasanya, hal ini terjadi pada mereka yang masih berusia muda atau
remaja.
2. Kehilangan pendengaran di usia 20-an.
Berdasarkan penelitian, efek penggunaan earphone atau headset yang
berlebih ini memang tidak akan langsung terasa. Kerusakan akibat
penggunaan headset atau earphone yang berlebihan ini akan muncul secara
perlahan, biasanya efek akan mulai terasa di usia 20-an. Di usia itu, si
penderita akan mulai kehilangan pendengarannya.
3. Kerusakan otak.
Gelombang elektromagnetik akibat earphone atau headset ini diduga
berpengaruh terhadap listrik otak. Terbukti gelombang elektromagnetig
ini berpengaruh pada listrik otak pada tikus. Namun, hingga saat ini
belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang elektromagnetik itu
pada otak manusia. Tapi yang jelas kamu harus tetap waspada.
4. Ambang pendengaran.
Paparan musik dengan earphone atau headset dapat mempengaruhi ambang
pendengaran manusia, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan
dalam jangka waktu lama. Secara perlahan efek ini akan mengarah pada
gangguan pendengaran secara permanen.
Karenanya kamu harus menggunakan earphone atau headset ini sesuai
kebutuhan saja, jangan berlebih. Mengenai tingkat suara, suara tingkat
ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan
anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara
terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar.
Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan
headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat
suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil, disel atau pemotong
rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.
Read more at: http://ciricara.com/2011/12/30/bahaya-pemakaian-headset-untuk-telinga-dan-otak/
Copyright © CiriCara.com
Read more at: http://ciricara.com/2011/12/30/bahaya-pemakaian-headset-untuk-telinga-dan-otak/
Copyright © CiriCara.com
Kebiasaan mendengarkan
musik MP3, PMP atau iPod dengan menggunakan bantuan headset atau
earphone ternyata mempunyai efek yang negatif untuk telinga dan otak.
Berdasarkan penelitian, efek buruk akan datang jika kita menggunakan
earphone selama lima jam dalam seminggu dengan tingkat volume yang
tinggi.
Penggunaan earphone atau headset memang sangat membantu kita dalam
menikmati musik atau bahkan menelpon. Namun, penggunaan headset dengan
berlebihan justru akan merusak telinga dan kerja otak kita. Berikut efek
negatif headset atau earphone untuk kesehatan tubuh.
1. Kerusakan permanen pada telinga.
Hal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban
suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga.
Biasanya, hal ini terjadi pada mereka yang masih berusia muda atau
remaja.
2. Kehilangan pendengaran di usia 20-an.
Berdasarkan penelitian, efek penggunaan earphone atau headset yang
berlebih ini memang tidak akan langsung terasa. Kerusakan akibat
penggunaan headset atau earphone yang berlebihan ini akan muncul secara
perlahan, biasanya efek akan mulai terasa di usia 20-an. Di usia itu, si
penderita akan mulai kehilangan pendengarannya.
3. Kerusakan otak.
Gelombang elektromagnetik akibat earphone atau headset ini diduga
berpengaruh terhadap listrik otak. Terbukti gelombang elektromagnetig
ini berpengaruh pada listrik otak pada tikus. Namun, hingga saat ini
belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang elektromagnetik itu
pada otak manusia. Tapi yang jelas kamu harus tetap waspada.
4. Ambang pendengaran.
Paparan musik dengan earphone atau headset dapat mempengaruhi ambang
pendengaran manusia, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan
dalam jangka waktu lama. Secara perlahan efek ini akan mengarah pada
gangguan pendengaran secara permanen.
Karenanya kamu harus menggunakan earphone atau headset ini sesuai
kebutuhan saja, jangan berlebih. Mengenai tingkat suara, suara tingkat
ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan
anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara
terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar.
Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan
headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat
suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil, disel atau pemotong
rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.
Read more at: http://ciricara.com/2011/12/30/bahaya-pemakaian-headset-untuk-telinga-dan-otak/
Copyright © CiriCara.com
Read more at: http://ciricara.com/2011/12/30/bahaya-pemakaian-headset-untuk-telinga-dan-otak/
Copyright © CiriCara.com
Kebiasaan mendengarkan
musik MP3, PMP atau iPod dengan menggunakan bantuan headset atau
earphone ternyata mempunyai efek yang negatif untuk telinga dan otak.
Berdasarkan penelitian, efek buruk akan datang jika kita menggunakan
earphone selama lima jam dalam seminggu dengan tingkat volume yang
tinggi.
Penggunaan earphone atau headset memang sangat membantu kita dalam
menikmati musik atau bahkan menelpon. Namun, penggunaan headset dengan
berlebihan justru akan merusak telinga dan kerja otak kita. Berikut efek
negatif headset atau earphone untuk kesehatan tubuh.
1. Kerusakan permanen pada telinga.
Hal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban
suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga.
Biasanya, hal ini terjadi pada mereka yang masih berusia muda atau
remaja.
2. Kehilangan pendengaran di usia 20-an.
Berdasarkan penelitian, efek penggunaan earphone atau headset yang
berlebih ini memang tidak akan langsung terasa. Kerusakan akibat
penggunaan headset atau earphone yang berlebihan ini akan muncul secara
perlahan, biasanya efek akan mulai terasa di usia 20-an. Di usia itu, si
penderita akan mulai kehilangan pendengarannya.
3. Kerusakan otak.
Gelombang elektromagnetik akibat earphone atau headset ini diduga
berpengaruh terhadap listrik otak. Terbukti gelombang elektromagnetig
ini berpengaruh pada listrik otak pada tikus. Namun, hingga saat ini
belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang elektromagnetik itu
pada otak manusia. Tapi yang jelas kamu harus tetap waspada.
4. Ambang pendengaran.
Paparan musik dengan earphone atau headset dapat mempengaruhi ambang
pendengaran manusia, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan
dalam jangka waktu lama. Secara perlahan efek ini akan mengarah pada
gangguan pendengaran secara permanen.
Karenanya kamu harus menggunakan earphone atau headset ini sesuai
kebutuhan saja, jangan berlebih. Mengenai tingkat suara, suara tingkat
ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan
anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara
terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar.
Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan
headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat
suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil, disel atau pemotong
rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.
Read more at: http://ciricara.com/2011/12/30/bahaya-pemakaian-headset-untuk-telinga-dan-otak/
Copyright © CiriCara.com
Read more at: http://ciricara.com/2011/12/30/bahaya-pemakaian-headset-untuk-telinga-dan-otak/
Copyright © CiriCara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar